Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hoby Rakit Power Wajib Tahu: Komponen Power Amplifier: Pengertian dan Fungsinya

Hoby Rakit Power Wajib Tahu: Komponen Power Amplifier: Pengertian dan Fungsinya

Seputaraudio.com-Power amplifier merupakan salah satu komponen penting dalam sistem audio yang bertugas untuk memperkuat sinyal audio menjadi kuat sehingga dapat diumpankan ke loudspeaker. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang komponen-komponen yang ada di dalam power amplifier, termasuk fungsi dan peran masing-masing komponen tersebut.

1. Trafo (Transformator)

Trafo atau transformator adalah komponen yang berfungsi sebagai penyuplai arus listrik yang diperoleh dari sumber utama untuk dimasukkan ke dalam rangkaian amplifier. Trafo juga berguna untuk menurunkan tegangan AC hingga cukup untuk amplifier. Dalam penggunaan modern, sudah banyak jenis amplifier yang menggunakan catu daya (power supply) simetris, yang biasanya terdiri dari tegangan positif, negatif, dan netral (CT). Hal ini memungkinkan amplifier untuk memasok daya yang cukup tinggi agar dapat menghasilkan output gelombang suara yang besar.

2. Elco (Electrolyte Capacitor)

Elco, atau yang biasa disebut sebagai kapasitor, adalah bagian elektronika yang digunakan untuk menyaring dan menyimpan arus listrik bergelombang menjadi rata. Kapasitor juga dapat mempengaruhi kualitas suara bass amplifier. Semakin besar kapasitasnya, suara output yang dihasilkan pun akan semakin bagus. Dalam rangkaian power amplifier, kapasitor digunakan untuk mengurangi riak-riak gelombang dan noise, sehingga output suara menjadi lebih stabil dan jernih.

3. Transistor Final

Transistor final adalah salah satu komponen dengan pekerjaan yang cukup rumit dalam rangkaian power amplifier. Transistor ini bekerja seperti katup, menentukan jumlah arus yang mengalir melalui rangkaian setiap saat. Hal ini didasarkan pada ukuran sinyal input dari sumber. Dengan sinyal yang besar, transistor dapat mengeluarkan lebih banyak arus. Ini akan menghasilkan amplifikasi yang lebih besar. Dalam penggunaan modern, sudah banyak variasi jumlah transistor final yang digunakan dalam setiap jenis amplifier, tetapi umumnya masih menggunakan minimal dua buah transistor final yang dialiri arus listrik positif (+) dan negatif (-) dalam rangkaian amplifier.

4. Tone Control

Tone control adalah bagian yang digunakan untuk menyesuaikan frekuensi suara agar mendapatkan tone yang diinginkan. Dalam pengembangan amplifier, sudah banyak jenis tone control yang dikembangkan, termasuk low bass tone control dan high label tone control. Namun, sekarang ini amplifier juga dilengkapi dengan middle tone control dan filter untuk memperbaiki kualitas suara.

5. Power Supply

Power supply adalah bagian yang bertugas memberikan tegangan listrik yang diperlukan oleh rangkaian amplifier. Dalam penggunaan modern, power supply biasanya menggunakan catu daya simetris yang terdiri dari tegangan positif, negatif, dan netral (CT). Tegangan ini diperoleh dari trafo yang menurunkan tegangan AC dari PLN menjadi sesuai dengan kebutuhan amplifier. Selanjutnya, tegangan ini disearahkan secara gelombang penuh dengan susunan dioda bridge dan distabilkan oleh IC 7812 pada sisi positif dan IC 7912 pada sisi negatif. Hasilnya adalah tegangan stabil +12 Volt, -12 Volt, dan Ground yang digunakan untuk memberikan daya ke rangkaian Pre-amp, Tone control, dan Power Amplifier.

6. PCB (Printed Circuit Board)

PCB adalah papan sirkuit yang digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen dalam rangkaian amplifier. PCB ini dirancang untuk memudahkan pemasangan komponen dan mengurangi kesalahan sirkuit. Dalam penggunaan DIY, PCB dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan seperti kertas sirkuit, lapisan sirkuit, dan komponen-komponen lainnya.

7. Transistor Driver

Transistor driver adalah komponen yang berfungsi sebagai penggerak transistor final. Dalam penggunaan modern, transistor driver biasanya menggunakan operasional amplifier seperti IC 741 yang berdaya 12 watt. IC ini berfungsi sebagai driver yang mendorong transistor untuk bekerja. Konfigurasi darlington digunakan dalam susunan transistor untuk meningkatkan arus dan tegangan. Output dari penguat op amp yang berfungsi sebagai driver akan mengendalikan dua fase yang berbeda untuk transistor power, pada sisi positif dan sisi negatif.

8. Filter

Filter adalah komponen yang digunakan untuk mengurangi riak-riak gelombang dan noise dalam rangkaian amplifier. Dalam penggunaan modern, filter biasanya menggunakan kapasitor filter seperti C1, C4, C2, C5, C3, dan C6 yang berfungsi untuk mengurangi riak-riak gelombang dan noise. Hal ini memungkinkan output suara menjadi lebih stabil dan jernih.

9. Speaker Output

Speaker output adalah bagian yang bertugas menghubungkan output dari power amplifier ke loudspeaker. Dalam penggunaan modern, speaker output biasanya menggunakan connector seperti speakon output yang dapat menghubungkan ke loudspeaker dengan mudah. Hal ini memungkinkan output suara dapat diumpankan ke loudspeaker dengan efektif.

Inti Dari Pembahasan Artikel Kali Ini

Dalam kesimpulan, komponen-komponen dalam power amplifier sangat penting untuk memperkuat sinyal audio menjadi kuat sehingga dapat diumpankan ke loudspeaker. Dari trafo hingga speaker output, setiap komponen memiliki peran yang spesifik dalam menciptakan kualitas suara yang baik. Dengan memahami fungsi dan peran masing-masing komponen, kita dapat memahami bagaimana power amplifier bekerja dan bagaimana kita dapat meningkatkan kualitas suara dengan menggunakan komponen-komponen yang tepat.

Posting Komentar untuk "Hoby Rakit Power Wajib Tahu: Komponen Power Amplifier: Pengertian dan Fungsinya"