Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fitur-Fitur yang Ada di Dalam Mixer Analog

Fitur-Fitur yang Ada di Dalam Mixer Analog

Seputaraudio.com-Mixer analog merupakan jenis mixer yang paling tradisional dan telah digunakan sejak awal mula dunia rekaman, suara langsung, dan hiburan. Mixer analog menggunakan teknologi elektronik analog solid-state (atau sebelumnya, tabung) untuk mengkombinasikan dua atau lebih sinyal audio ke satu atau lebih dari satu output. Pada mixer analog, semua pemrosesan audio dilakukan oleh kontrol yang Anda lihat di Channel strip. Berikut adalah beberapa fitur utama yang ada di dalam mixer analog:

1. Gain

Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitif input yang kita inginkan diterima oleh console. Gain sangat bermanfaat untuk menentukan tingkatan sensitif input pada sound. Simpelnya, fitur gain ini akan mencari signal suara dengan sinyal yang terbaik, sehingga output dari suara yang dihasilkan kualitasnya akan lebih baik lagi.

2. Equalizer

Fungsinya sebagai pengatur nada memungkinkan untuk mengubah dan memperbaiki karakter suara yang masuk ke channel. Equalizer mempunyai kegunaan untuk mengatur tone dari sumber suara yang sudah dihubungkan dengan mixer. Dengan adanya fitur ini, Anda bisa memodifikasi sound yang masuk melalui channel. Biasanya fitur ini digunakan saat ingin mengubah suara vokal ataupun instrumen.

3. PAD

Fungsinya adalah untuk mengurangi level input channel sebesar 20–30 dB. PAD digunakan untuk mengurangi level input yang terlalu tinggi agar tidak menyebabkan distorsi pada suara.

4. Aux / Auxilary

Aux merupakan input/output tambahan diluar master yang disediakan. Sinyal audio dapat dikirim dari channel mixer melalui terminal aux out pada terminal output di panel belakang mixer dan dapat dikontrol level signal yang dikirimnya tanpa mempengaruhi level sinyal dari master/main output. Aux biasanya digunakan untuk pemasangan effect processor, untuk input monitor dalam panggung, dsb.

5. Pan Pot

Potensi Panoramic mengatur dimensi suara atau kesan stereo, dan tempat sinyal dikirim ke monitor kiri dan kanan. Pan Pot digunakan untuk mengatur dimensi suara agar lebih seimbang dan harmonis.

6. Solo / PFL /AFL

menggunakannya untuk mengidentifikasi sinyal yang masuk ke salah satu channel. Solo/PFL/AFL digunakan untuk mengetahui sinyal input yang masuk pada salah satu channel tersebut, sehingga Anda dapat memahami bagaimana suara tersebut akan terdengar secara independen.

7. Phantom / 48v

Bisa digunakan untuk menyuplai daya sebesar 48v yang diperlukan untuk menyalakan D I Box tipe Aktif atau microphone jenis condenser. Phantom/48v digunakan untuk menyuplai daya yang dibutuhkan untuk menyalakan microphone jenis condenser atau untuk menyalakan D I Box tipe Aktif.

8. Fader

Digunakan untuk mengatur besaran level audio. Fader digunakan untuk mengatur besaran level audio, sehingga Anda dapat menyesuaikan volume suara agar lebih seimbang dan harmonis.

9. Pengaturan Nada

Mixer analog menggunakan pengaturan nada yang sederhana dan mudah digunakan. Pengaturan nada ini meliputi pengaturan gain, equalizer, dan fader yang dapat diakses langsung melalui panel kontrol. Tata letak kontrolnya secara logis mengikuti aliran sinyal mixer sehingga mudah untuk dipahami.

10. Penggunaan Efek

Mixer analog tidak memiliki efek dan prosesor built-in, sehingga Anda harus membawa perangkat eksternal seperti kompresor, grafik EQ, dll. untuk menambahkan efek pada suara. Penggunaan efek ini memungkinkan Anda untuk menambahkan karakteristik khusus pada suara, tetapi juga memerlukan perangkat eksternal yang lebih kompleks.

11. Kualitas Suara

Mixer analog cenderung menghasilkan suara yang lebih apa adanya karena sinyal audio tidak melalui konversi seperti pada mixer digital. Suara yang dihasilkan oleh mixer analog lebih alami dan tidak terlalu diproses secara berlebihan, sehingga cocok untuk penggunaan live sound dan studio rekaman.

12. Harga dan Ketersediaan

Mixer analog lebih terjangkau daripada mixer digital karena tidak memiliki banyak opsi yang dapat disesuaikan. Mixer analog sederhana mungkin lebih murah daripada mixer digital jika Anda hanya memerlukan beberapa saluran dengan fitur pencampuran dasar.

13. Ketergantungan pada Lingkungan

Mixer analog lebih rentan terhadap faktor lingkungan, seperti fader berdebu, dan daya buruk yang dapat menimbulkan kebisingan pada suara. Ketergantungan pada lingkungan ini dapat mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan oleh mixer analog.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, mixer analog memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mixer analog memiliki banyak kelebihan, terutama karena mereka mudah digunakan dan murah. Kekurangan utamanya adalah mereka tidak memiliki efek dan prosesor built-in dan tidak dapat menyimpan preset atau pengaturan untuk dipanggil kembali. Namun, mixer analog tetap populer karena cocok untuk penggunaan live sound dan studio rekaman, serta dapat menghasilkan suara yang lebih alami.

Posting Komentar untuk "Fitur-Fitur yang Ada di Dalam Mixer Analog"